Peranan Sistem Informasi dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia

Pendahuluan

Persaingan dalam dunia kerja menyebabkan tuntutan akan mutu lulusan lembaga pendidikan menjadi semakin tinggi. Salah satu tolok ukur mutu pendidikan biasanya dilihat dari lembaga pendidikan asal lulusan tersebut menimba ilmu. Hal ini menyebabkan adanya persaingan dari lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia untuk segera meningkatkan mutu pendidikannya demi meningkatkan mutu lulusannya. Terlebih lagi dengan adanya deregulasi yang membuka peluang bagi lembaga pendidikan asing untuk membuka sekolahnya di Indonesia menyebabkan seluruh lembaga pendidikan di Indonesia harus mengupayakan segala cara untuk meningkatkan daya saing lulusan serta produk-produk akademik lainnya.

Perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat beraneka ragam. Untuk itu diperlukan peningkatan mutu dan mekanisme pelayanan di bidang pendidikan agar lebih berdaya guna sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang diciptakan dapat ikut berpartisipasi dalam membangun dunia luar sesuai dengan kemampuannya.

Secara perlahan pendidikan dan pelatihan di Indonesia mengalami pergeseran dari sistem yang berorientasi pada pendidik, ke sistem yang berorientasi pada peserta didik. Selain itu adanya pendidikan jarak jauh mulai terbuka dan semakin berkembang. Terlebih lagi sekarang ini teknologi informasi dan telekomunikasi telah memungkinkan terciptanya lingkungan belajar yang berhubungan dengan jaringan yang memberikan sumber dan layanan pembelajaran secara elektronik kepada siswa. Karena itu pendidikan konvensional seharusnya memberikan alternatif cara belajar yang baru yang sarat dengan teknologi.

Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini telah dimungkinkan untuk diadakan proses belajar mengajar jarak jauh antara pendidik dengan anak didik, melihat nilai siswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal pelajaran, mengirimkan berkas tugas, dan sebagainya. Semua itu dapat dilakukan dalam bentuk real time maupun tidak. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi bila didukung dengan metode pembayaran online.

Tulisan ini hanya akan membahas tentang peranan sistem informasi akademik yang sekarang ini banyak digunakan dalam dunia pendidikan dari segi penggunaannya dalam menunjang peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

 

Peranan Sistem Informasi dalam Dunia Pendidikan

Menurut Reisnic(2002), ketika orang berpikir mengenai pendidikan dan pembelajaran, mereka umumnya memiliki pertanyaan yang menyangkut informasi apa yang paling penting untuk dipelajari? Cara apa yang paling baik digunakan untuk metransformasikan informasi dari pengajar ke peserta ajar? Dan bagaimana cara yang terbaik untuk menyampaikan informasi yang mudah dipahami dan dipelajari?

Sedangkan Menurut Karsidi(2000), masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia antara lain mengenai peningkatan mutu, pemerataan kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional. Masalah tersebut membutuhkan penyelesaian selain cara konvensional yang dikenal selama ini. Secara umum aplikasi sistem informasi dalam pendidikan diharapkan mampu melakukan hal-hal sebagai berikut :

  1. dapat menyebarkan informasi secara luas, seragam dan cepat.
  2. dapat membantu, melengkapi dan menggantikan tugas guru bila diperlukan.
  3. dapat menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengajak partisipasi masyarakat.
  4. dapat menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
  5. dapat menambah daya tarik untuk belajar.
  6. dapat menghemat biaya

Semula teknologi pendidikan dipandang hanya berperan pada taraf pelaksanaan kurikulum di kelas. Sementara konsepsi baru yang akan digunakan menghendaki teknologi pendidikan sebagai masukan (input) bahkan sejak tahap perencanaan kurikulum. Dengan demikian bentuk teknologi pendidikan yang akan diterapkan sudah harus dikaji sejak perencanaan kurikulum.

Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan membuka kemungkinan untuk lahirnya berbagai alternatif bentuk kelembagaan baru yang menyediakan fasilitas belajar. Serangkaian kriteria pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, antara lain: harus dijaga kesesuaiannya (kompatibilitas) dengan sarana dan teknologi yang sudah ada, dapat menstimulasikan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta mampu memacu usaha peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. Dengan demikian, adanya penerapan suatu teknologi dalam pendidikan akan sangat mungkin terjadi perubahan besar-besaran dalam interaksi belajar mengajar antara sumbersumber belajar dengan pelaku belajar.

 

Penggunaan Sistem Informasi Akademik

Berbagai permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini telah mampu diatasi dengan pemanfaatan jaringan komputer yang mampu menyajikan fasilitas komunikasi, pertukaran data maupun informasi yang cepat dan akurat, dan membuat jarak diantara pemakai menjadi tidak penting.

Dengan keberadaan jaringan pemakai dapat berbicara dalam bentuk text dan audio visual, variasi fasilitas yang dapat diberikan oleh suatu jaringan sangat tergantung pada jenis dan versi aplikasi yang digunakan dan tentu harus didukung dengan kondisi hardware yang memadai sebagai suatu prasyarat dalam penggunaan software aplikasi.

Sistem informasi akademik merupakan solusi yang paling banyak digunakan dalam mengelola data-data akademik lembaga pendidikan yang ada di Indonesia. Selain mempermudah proses pengelolaan data, sistem informasi ini juga memperkecil biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh lembaga terkait. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi perekonomian negara yang tidak menentu sekarang ini.

Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penggunaan sistem informasi akademik itu sendiri dapat dijadikan sarana yang sangat menguntungkan bagi peserta didik yang tidak mungkin mengikuti proses akademis secara langsung, seperti melakukan proses registrasi, atau proses belajar mengajar di kelas.

Sesungguhnya sistem informasi akademik tidak bertujuan untuk menggeser sistem konvensional yang sudah ada sebelumnya. Bagaimanapun juga proses lama tersebut masih perlu digunakan dalam beberapa proses pembelajaran seperti tatap muka antara siswa dengan pengajarnya.

Menurut Riyana(2004), sebagai bagian dari pembelajaran, teknologi informasi memiliki tiga kedudukan, yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan substitusi. Peserta didik tidak memiliki kewajiban untuk mengakses materi pembelajaran melalui teknologi informasi sehingga disebut sebagai suplemen. Namun peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

Teknologi informasi dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap bila materi pembelajaran pada sistem informasi diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas.

Sehubungan dengan hal ini, ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih para mahasiswa, yaitu apakah mereka akan mengikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan secara konvensional saja, atau sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan sepenuhnya melalui internet. Alternatif model pembelajaran manapun yang akan dipilih oleh para mahasiswa tidak menjadi masalah dalam penilaian. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu para mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian perkuliahannya. (Riyana, 2004).

Hingga saat ini telah dikembangkan sistem informasi akademis dalam berbagai bentuk. Mulai dari sistem informasi yang dapat diakses melalui internet, intranet maupun sms. Aplikasi yang dikembangkan juga memiliki fungsi antara lain untuk melihat nilai, mengambil bahan kuliah, kuliah online, hingga proses registrasi yang semuanya bisa dilakukan melalui internet, sms, maupun koneksi yang lain.

Manfaat dari penggunaan sistem informasi akademik juga bermacam-macam. Mulai dari penanganan masalah administrasi pada saat penerimaan mahasiswa baru, pengelolaan data akademik mahasiswa, pelaksanaan kegiatan perkuliahan, manajemen sumber daya serta proses pengambilan kebijakan dari eksekutif yang semuanya dapat  dilakukan secara lebih efektif dan optimal dengan menggunakan sistem informasi.

 

Masalah Akibat Penggunaan SIA

Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral. Demikian juga dengan penggunaan sistem informasi akademik. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan.

Seperti sudah dibahas sebelumnya, bahwa teknologi informasi merupakan teknologi bantuan untuk membantu peningkatan mutu pendidikan. Maka dapat dikatakan bahwa proses konvensional masih merupakan poin yang paling penting dalam dunia pendidikan. Proses inilah yang dapat membantu memberikan masukan bagi pengajar atau pengurus lembaga mengenai kualitas peserta didiknya.

Pengembangan sistem informasi akademik biasanya dibuat berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik akan kemudahan mendapatkan fasilitas-fasilitas dari lembaga pendidikan. Tentunya parameter ini memberikan lingkup yang terlalu luas bagi pengembangan sistem informasi itu sendiri. Parameter ini terkait pada permintaan manusia yang selalu menginginkan kemudahan dari permasalahan yang didapatinya. Selain itu, permasalahan dalam dunia pendidikan juga semakin berkembang dan mengalami perubahan-perubahan setiap waktu.

Permasalahan lain muncul ketika peserta didik sudah mulai dimanjakan dengan berbagai kemudahan yang diberikan oleh sistem informasi akademik. Ketika sistem tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau ketika sistem tersebut memiliki suatu kekurangan dalam fitur, peserta didik pasti akan kecewa dan kepercayaan terhadap lembaga pendidikannya pasti akan menurun. Padahal sistem informasi akademik dibuat hanya untuk membantu memudahkan saja, tetapi tidak menghapus proses konvensional yang ada. Namun jika pengguna sistem tidak dipersiapkan mentalnya secara baik, maka yang terjadi bukannya memandang sistem informasi akademis itu dari sudut pandang positif, namun malah akan membuat mereka malas untuk melakukan proses-proses konvensional ketika diperlukan.

Penutup

Sistem Informasi Akademik memang dibutuhkan untuk memberikan kemudahan bagi SDM untuk meningkatkan daya saing lulusan serta produk-produk akademik lainnya.

Dengan adanya pengembangan sistem informasi akademik diharapkan dapat meningkatkan pelayanan di lingkungan perguruan tinggi terutama dalam bidang administrasi, sehingga implementasi dari pengembangan sistem informasi tersebut dapat digunakan secara maksimal dan berjalan dengan lancar, serta mengikuti perkembangan jaman. Penggunaan layanan internet berupa website untuk layanan data akademik memungkinkan mahasiswa dapat mengakses data akademik secara mudah, cepat dan akurat. Melalui internet, seluruh data akademik yang dibutuhkan dapat diakses dengan mudah tanpa membutuhkan waktu yang lama.

Pemanfaatan sistem informasi akademik juga harus disertai dengan kesiapan mental dari penggunanya agar perkembangan teknologi informasi dapat berjalan seiring dengan perkembangan manusia yang dewasa.

 

Referensi

  • Wardana, 2010. Proposal Perancangan Sistem Informasi Akademik (SIM PT) Berbasis Database EPSBED. Buton : Universitas Muhamadiyah
  • Karsidi, Ravik. 2000. Penerapan Teknologi Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan. Bahan ceramah di Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Muslim. Teknologi Informasi dalam Pendidikan. Bandung : UPI
  • Wahid, Fathul. 2005. Peran Teknologi Informasi dalam Modernisasi. Yogyakarta : UII
  • Riyana, Cepi. Peranan Teknologi Dalam Pembelajaran.
  • Resnick, M. (2002). Rethinking Learning in the Digital Age – Chapter 3.

One thought on “Peranan Sistem Informasi dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia

Leave a comment